Pemain Terbaik Terlahir dari Sistem yang Baik
Pemain Terbaik Terlahir dari Sistem yang Baik
>>>> 🈹 DAFTAR KLIK DI SINI 🈹<<<<
Dalam beberapa hari kemarin di salah satu halaman Fanspage (FP) Sepakbola di Facebook (FB), penulis melihat dan menyimak beberapa komentar dari salah satu akun FB yang mengungkapkan kekecewaannya dan kemudian menyalahkan seorang Pratama Arhan atas tidak terpilihnya Arhan masuk skuad inti di klubnya Suwon FC di Liga Korea Selatan. Dia menuduh Arhan yang tidak serius berlatih dan tidak punya keinginan untuk bersaing masuk di skuad inti, sehingga dia menyuruh untuk menambah dan meningkatkan kuantitas latihan nya minimal 3-4 kali dalam sehari diluar jam atau jadwal latihan resmi Klubnya. Menurutnya dengan metode latihan seperti itu maka Arhan akan menjadi pemain hebat dan bisa terpilih masuk skuad inti dipertandingan berikutnya. Memang kalau dipikir tidak ada yang salah dari pernyataan dari akun tersebut, secara disepakati oleh umum bahwa dengan berusaha lebih keras akan mendapatkan tujuan kita. Namun dalam dunia olahraga khususnya sepakbola tidak sesederhana itu, tidak dengan logika jika menambah jam latihan maka otomatis jadi pemain hebat, sekali lagi ..tidak. !!
Dalam dunia sepakbola, tidak lah sesederhana yang kita pikirkan, tidak dengan logika sebagaimana yang dinyatakan diatas untuk jadi pemain hebat. untuk jadi pemain hebat itu mesti didukung dengan sebuah sistem yang baik, ya sistem sepakbola. Seorang pemain tanpa didukung dengan sistem sepakbola yang baik akan sukar menjadi pemain hebat, sewalaupun dengan menambah latihan 10 kali dalam sehari pun tidak lah cukup jika sistemnya buruk. Sebah fakta bahwa pemain-pemain hebat yang bermain di daratan Eropa sana, mereka menjadi pemain yang hebat itu karena didukung oleh sistem sepakbola yang baik. Kita ambil contoh seorang Kylian Mbappe pemain timnas Perancis dan merupakan salah satu pemain terbaik dunia, dia jadi pemain hebat itu karena dia lahir, dididik dan bermain di negara yang sudah maju dalam sistem sepakbola nya. Sebaliknya jika seandainya dia lahir, dididik dan bermain di negara asal kedua orang tuanya yang merupakan imigran dari Afrika, apakah mungkin dia jadi pemain hebat seperti sekarang? Tentu tidak. Bahkan di Timnas Perancis bukan hanya Kylian Mbappe pemain yang berasal dari keluarga imigran yang tinggal dan menetap di Perancis, ada juga seorang Kante salah satu gelandang
terbaik World Cup kemarin, kemudian ada Thiery Henry yang sudah menjadi legenda sepakbola Perancis, Arsenal bahkan dunia, mereka ini jadi hebat ya karena didukung oleh sistem sepakbola yang baik.
Fakta tersebut mestinya kita sepakati bersama bahwa pemain yang hebat itu terlahir dari sistem yang baik, tanpa didukung oleh sistem yang baik maka seorang pemain akan sukar jadi pemain hebat. Bahkan seorang Lionel Messi yang merupakan pemain terbaik sepanjang masa dengan 7 gelar Balon D'or nya sehingga dia disebut sebagai "The Goat", tetap membutuhkan sistem yang baik dalam membangun dan mengembangkan bakat sepakbola nya, karena pada saat dia masih berusia dibawah 10 tahun sudah langsung direkrut dan dididik di Akademi La Masia, sebuah Akademi sepakbola terbaik di dunia yang dimiliki oleh klub FC Barcelona, Spanyol. Dia sadar dengan bakat alaminya akan stagnan apabila dia berkutat bermain di negara asalnya yaitu Argentina. Sewalaupun Argentina itu kita ketahui merupakan salah satu negara berprestasi di sepakbola dunia dengan raihan 2 tropi world cup, namun dari segi kualitas sistem pembinaan dan kompetisi sepakbola nya masih jauh dibawah negara-negara Eropa macam Spanyol, England, Jerman, Italia dan lainnya.
Komentar
Posting Komentar